NASEHAT PENUTUP TAHUN -Meskipun hampir setiap menjelang
pergantian tahun baru ISLAM, tidak ada perayaan semeriah pergantian tahun masehi, dan nasehat penutup tahun hijriyah ini memang kita tidak boleh menyamai dengan tahun baru masehi. Maka ada sedikit nasehat penutup tahun untuk kita renungi.
Apa yang terjadi pada malam pergantian
tahun baru, pembaca mungkin lebih tahu.
Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah dan pikirkanlah dunia
kalian dan betapa cepat dia berlalu. Bersiap-siaplah menyambut akhirat
dan kengeriannya. Setiap bulan yang menghampiri seseorang semakin
menyeret dia mendekati ajal dan akhiratnya. Sebaik-baik kalian adalah
yang panjang umurnya lagi baik amalannya, dan sejelek-jelek kalian
adalah yang panjang umurnya lagi buruk amalannya. Tidak ada selain
apakah seseorang diberi pahala atas ketaatan dan kebaikannya atau
diganjar dengan dosa atas kejelekan dan kemaksiatannya, kecuali apabila
dikatakan fulan telah wafat. Alangkah dekatnya kehidupan dengan
kematian. Dan segala yang akan datang pasti datang. Dan kalian sekarang
akan meninggalkan tahun yang telah usai dan usia kalian pun semakin
berkurang dan akan menyambut tahun yang kalian tidak tahu apakah kalian
akan menyelesaikannya ataukah tidak?! Maka hisablah diri-diri kalian apa
yang telah kita perbuat pada tahun yang lalu? Apabila kebaikan,
bersyukurlah kepada Allah dan sambunglah kebaikan itu dengan kebaikan.
Sedangkan apabila buruk, bertaubatlah kepada Allah darinya dan isi
sisa-sisa usia kita (dengan kebaikan) sebelum luput darinya.
![]() |
NASEHAT PENUTUP TAHUN |
NASEHAT PENUTUP TAHUN
Puja-puji bagi Allah yang telah menetapkan kefanaan bagi dunia dan
mengabarkan akhirat sebagai negeri abadi. Menciptakan kematian sebagai
sarana. Duka bagi pencinta dunia sementara suka untuk perindu akhirat.
Wahai sekalian sahabat, bertakwalah kepada Allah. Pikirkanlah betapa
cepatnya dunia berlalu, bisa lebih cepat dari siumannya dari mabukmu
terhadap dunia. Satu persatu kau seret kaki mu untuk melangkah maka satu
persatu pula kau mendekati kematian.
Tiada ada selain apakah seseorang diberi pahala atas kebaikannya atau dosa atas kemaksiatannya, kecuali telah menemui kematian.
"Suatu hari Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya dan beliau memberikan pertanyaan kepada murid-muridnya.
Imam Ghazali: "Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?"
Murid 1 : orangtua
Murid 2 : guru
Murid 3 : teman
Imam Ghazali : " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat
dengan kita ialah MATI. Sebab itu adalah janji Allah SWT bahwa setiap
yang berjiwa pasti akan merasakan mati"
(Q.S. Al-Imran : 185)"
Berkata sebagian ahli hikmah, “Bagaimana bisa bergembira seseorang yang
harinya membinasakan bulannya dan bulannya membinasakan tahunnya dan
tahunnya membinasakan umurnya. Bagaimana bisa bergembira seseorang yang
umurnya menggiringnya kepada ajalnya dan kehidupannya menggiringnya
kepada kematiannya.”
NASEHAT PENUTUP TAHUN "aku belum siap mati"
Setiap tertakdir datang, maka pasti datang. Usia berkurang, tertakdir
tetap datang. Waktu terlalai, jua tertakdir datang. Kekeliruan bila acuh
meninggalkan tahun yang telah usai tanpa belajar sementara tahun yang
akan datang telah menjelang.
Maka berhisab-hisab diri terhadap apa yang telah dilakukan pada
tahun-tahun yang lalu. Bila kebaikan mewarnai tahun-tahun lalu,
bersyukurlah kepada Allah. Semoga Allah tetap menuntun dalam kebaikan.
Bilamana keburukan yang mendominasinya, bertaubatlah kepada sang
penerima taubat dalam sisa-sisa umur.
Allah Ta’ala berfirman:
“Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada di dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan saling
nasihat menasihati di dalam kebenaran dan saling nasihat menasihati di
dalam kesabaran.”
Al-Imam Asy-Syafi’i berkata, “Seandainya setiap orang mentadabburi surat ini pastilah cukup baginya.”
Dan sebagian ulama berkata, “Dahulu orang-orang yang shiddiq merasa malu
kepada Allah apabila di hari itu (kualitas) amalannya seperti kemarin
hari.”
Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak rela hari berganti kecuali amalan
kebajikannya bertambah. Dan mereka malu apabila tidak ada kebajikan
yang bertambah dan mereka menganggap hal itu sebagai kerugian. Maka
dengan bertambah usia seorang mukmin bertambah pula kebaikannya.
Barangsiapa kondisinya seperti ini kehidupan lebih baik darinya daripada
kematian. Dan pada doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Ya Allah
jadikanlah kehidupan sebagai penambah kebaikan bagiku dan (jadikanlah)
kematian sebagai penghenti kejelekan dariku”. HR Muslim.
Dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah Rhadiyallahu ‘Anhu, bahwa
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tidaklah seseorang wafat
kecuali dia menyesal, apabila dia orang yang baik dia menyesal kenapa
tidak lebih baik dan apabila dia orang jahat dia menyesal kenapa dia
tidak bertaubat.”
NASEHAT PENUTUP TAHUN "Tahun baru hijriyah - awal k ehidupan lebih baik"
Wahai sekalian sahabat, sesungguhnya setiap amalan tergantung
penutupannya. Oleh karena kita tidak mengetahui amalan mana yang menjadi
amalan penutup kita maka jadikanlah semua amalan kita laksana amalan
penutup. Hari ini ditutup dengan amalan penutup. Bulan ini pun ditutup
dengan amalan penutup. Begitu juga tahun ditutup dengan amalan penutup.
Selamat Menyambut Tahun 1437 hijiyar Bagi Sahabat Sekalian!
Hari ini menjadi hari penutup bagi tahun ini. Maka nasehat penutup tahun "Maka tutuplah hari dengan
amalan yang baik. Bilamana Allah belum mempertemukan kita kepada
kematian di tahun yang baru maka persembahkanlah amalan penutup yang
lebih baik dari hari ini pada hari-hari kemudian."
Selamat Menyambut Tahun 1437 hijiyar Bagi Sahabat Sekalian! semoga NASEHAT PENUTUP TAHUN ini bermanfaat. Barokallah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar